Sebuah Jalan Raya Kuno Berusia Ribuan Tahun Ditemukan di Aran Saudi

Jakarta - Para arkeolog menemukan jalan raya kuno berusia 4.500 tahun di Arab Saudi yang berasal dari milenium ke-3 SM di mana ribuan monumen pemakaman mengelilingi jalan setapak, seperti dilaporkan kantor berita resmi Saudi Press Agency (MEDSPA) pada Selasa.

Para ahli yang berafiliasi dengan University of Western Australia (UWA) menentukan bahwa penduduk Arabia barat laut kuno membangun 'jalan pemakaman' jarak jauh yang menghubungkan oasis dan padang rumput, menunjukkan tingkat interkonektivitas sosial dan ekonomi yang tinggi.

Temuan ini dipublikasikan dalam jurnal 'The Holocene' oleh tim yang bekerja di bawah Komisi Kerajaan untuk AlUla (RCU).

Situs ini ditemukan dan diteliti menggunakan satelit penginderaan jauh, foto udara ketinggian rendah, survei tanah, penggalian dan penanggalan radiometrik.

SPA melaporkan, penelitian sedang dilakukan untuk "menjelaskan kehidupan penduduk kuno Arab," seperti dikutip dari laman Al Arabiya, Jumat (14/1).

Penelitian ini menunjukkan, cakrawala sosial yang kompleks ada 4.500 tahun yang lalu di sebagian besar Semenanjung Arab. Temuan penting dari penelitian ini menegaskan bahwa konsentrasi struktur pemakaman terpadat terletak di dekat sumber air permanen.

Arah jalan menunjukkan bahwa banyak dari jalur ini digunakan untuk perjalanan antara oasis utama, termasuk Khaybar, AlUla dan Tayma.

Jalan lain memudar ke lanskap sekitar oasis, kemungkinan berarti jalan-jalan itu digunakan untuk memindahkan kawanan hewan domestik ke padang rumput terdekat selama periode hujan.

Pekerjaan tim UWA adalah bagian dari upaya yang lebih luas yang mencakup 13 tim proyek arkeologi dan konservasi dari seluruh dunia yang berkolaborasi dengan para ahli Saudi di AlUla dan wilayah Khaybar yang berdekatan di Arab Saudi.

"Pekerjaan yang dilakukan oleh tim arkeologi kami pada tahun 2021 menunjukkan bahwa Arab Saudi adalah rumah bagi ilmu pengetahuan papan atas-- dan kami berharap dapat menjadi tuan rumah lebih banyak tim peneliti pada tahun 2022," jelas CEO RCI, Amr al-Madani.

Proyek serupa dengan pekerjaan tim UWA telah berlangsung di AlUla setidaknya selama tiga tahun, menurut Dr. Rebecca Foote, Direktur Penelitian Arkeologi dan Warisan Budaya untuk RCU.

"Artikel-artikel ini hanyalah awal dari banyak publikasi yang akan memajukan pengetahuan kita tentang prasejarah hingga zaman modern dan memiliki implikasi signifikan bagi wilayah yang lebih luas," tambah Foote.

Artikel baru ini merupakan publikasi keempat tim UWA dalam waktu kurang dari setahun dalam jurnal ilmiah peer-review tentang penelitian di AlUla dan Khaybar.

Pada Maret 2021, tim tersebut melaporkan dalam Journal of Area Archaeology bahwa mereka telah menemukan sisa-sisa anjing peliharaan tertua yang diketahui di Arabia.

Sebulan kemudian, pada April, tim merinci dalam jurnal Antiquity bahwa struktur significant yang dikenal sebagai mustatil jauh lebih tua dari yang diyakini sebelumnya, berasal dari 5.200 SM, dan tampaknya memiliki fungsi ritual.

Pada Agustus, dalam jurnal Arabian Archaeology and Epigraphy, tim memberi tanggal pada makam berbentuk liontin Khaybar Sanctuary pada milenium ke-3 SM, menandai artikel pertama dalam jurnal peer-review mengenai Zaman Perunggu di Khaybar.

RCU telah memulai rencana kerja 15 tahun untuk "meregenerasi AlUla dan sebagian Khaybar sebagai tujuan international terkemuka untuk warisan budaya dan alam." 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pertemuan Anies dan AHY Dinilai Adanya Membuka Peluang Untuk Berkoalisi di Pilpres 2024

Parah Peneliti Menemukan CO2 Padat di Bulan dan Berpotensi Manusia Bisa Tinggal Lama di Sana

Penelitian Dikagetkan Oleh Hewan Aneh dibawah Laut yang Makan Bangkai Aligator Sampai Habis