Fenomena Matahari Semakin Aktif, Perumpamaan Matahari Bangun Dari Tidur

Jakarta - Matahari mulai bangkit dari tidur. Aktivitas Matahari selama beberapa bulan terakhir meningkat, melepaskan suar yang begitu kuat.

Sejak dua minggu lalu, Matahari melontarankan massa korona (CME) yang begitu besar sampai ke Bumi. CME pada dasarnya adalah awan yang terdiri dari milyaran heap gas plasma dengan medan magnet.

Aktivitas tersebut menciptakan badai geomagnetik berhari-hari di Bumi.

"Matahari menembakkan magnet ke luar angkasa, dan magnet itu melakukan perjalanan sejauh 93 juta mil dari Matahari ke Bumi," kata Expense Murtagh, koordinator program di Pusat Prediksi Cuaca Luar Angkasa (SWPC) dari Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional (NOAA) Amerika Serikat, kepada Space.com.

Badai geomagnetik terjadi ketika medan magnet bumi beradu dengan pengaruh dari luar yang dalam hal ini adalah matahari. Sebagai catatan, Bumi memiliki medan magnetnya sendiri.

"Beberapa tahun terakhir (aktivitas Matahari) benar-benar sangat sedikit. Tetapi sekarang (aktivitasnya) meningkat cukup cepat ke maksimum siklus Matahari berikutnya, yang kami harapkan pada tahun 2025," kata Murtagh.

Aktivitas komunikasi manusia akan terganggu


CME dapat merusak satelit dan perangkat elektronik, serta mengacaukan komunikasi radio, menurut laporan IFL Science. Ketika CME pertama melesat, ia akan membuka jalan bagi CME lain untuk masuk di belakangnya, kata Murtagh. "Terkadang kita menggunakan istilah 'mengkanibal' yang ada di depan."

CME "kanibal" dengan kekuatan tertentu dapat merusak infrastruktur penting, dan membuat masyarakat harus siap untuk kemungkinan terburuk.

- Costs Murtagh, Koordinator Program di Pusat Prediksi Cuaca Luar Angkasa (SWPC) NOAA -


Badai geomagnetik terkuat sebelumnya pernah terjadi, orang-orang menyebutnya "Peristiwa Carrington" tahun 1859. NASA kemudian mempelajari dan meneliti peristiwa tersebut dan memprediksi, saat itu, 130 juta orang Amerika Serikat hidup tanpa listrik dengan distribusi air yang terpengaruh dalam beberapa jam.

Tak hanya itu, makanan, minuman, hingga obat-obatan akan mudah rusak dan hilang dalam kurun waktu 12-24 jam-- juga pemanas/AC, pembuangan limbah, layanan telepon, dan pasokan bahan bakar.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pertemuan Anies dan AHY Dinilai Adanya Membuka Peluang Untuk Berkoalisi di Pilpres 2024

Parah Peneliti Menemukan CO2 Padat di Bulan dan Berpotensi Manusia Bisa Tinggal Lama di Sana

Penelitian Dikagetkan Oleh Hewan Aneh dibawah Laut yang Makan Bangkai Aligator Sampai Habis